Profil Desa Plumbungan
Ketahui informasi secara rinci Desa Plumbungan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Plumbungan di Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, mengupas tuntas potensi pertanian, data demografi terbaru, kondisi geografis, serta dinamika pembangunan infrastruktur seperti SPAM dan GOR. Temukan wajah desa yang terus berbenah di dataran ting
-
Agro-Geografis Strategis
Terletak di dataran tinggi Kecamatan Pagentan, Desa Plumbungan memiliki luas 3,12 km² dengan 88,75% lahan berupa tegalan atau kebun, menandakan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian di tengah tantangan sumber daya manusia.
-
Fokus Pembangunan Infrastruktur
Desa ini menjadi sorotan berkat pembangunan infrastruktur krusial, termasuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang mengatasi krisis air bersih bagi puluhan keluarga dan pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) yang menjadi pusat aktivitas komunitas.
-
Pemerintahan Adaptif dan Komunitas Aktif
Di bawah kepemimpinan yang selaras dengan visi Kabupaten Banjarnegara, pemerintah desa aktif mengadakan berbagai program sosial dan kesehatan, menunjukkan dinamika komunitas yang responsif terhadap tantangan dan program pembangunan.

Desa Plumbungan, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan profil sebuah desa agraris yang dinamis di tengah lanskap dataran tinggi. Dengan topografi yang didominasi perbukitan dan lahan pertanian, desa ini menjadi salah satu penopang utama sektor pertanian di kawasannya. Perkembangan infrastruktur yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, diiringi dengan kehidupan sosial masyarakat yang aktif, menjadikan Desa Plumbungan sebagai contoh entitas desa yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya, sejalan dengan visi pembangunan daerah "Banjarnegara Maju Berbasis Pertanian".
Terletak di jalur vital kecamatan, Desa Plumbungan tidak hanya berfungsi sebagai area pemukiman, tetapi juga sebagai penyangga kegiatan ekonomi dan sosial bagi desa-desa di sekitarnya. Keberadaannya yang strategis menuntut pengelolaan potensi yang cermat, mulai dari sumber daya alam hingga sumber daya manusia, untuk menghadapi tantangan zaman sekaligus meraih peluang pembangunan yang ada. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Plumbungan, dari kondisi geografis dan demografis, sistem pemerintahan, hingga potensi ekonomi dan dinamika sosial kemasyarakatan yang menjadi ciri khasnya.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Plumbungan berlokasi di Jalan Raya Plumbungan KM 03, Pagentan, yang merupakan bagian dari wilayah perbukitan di Kabupaten Banjarnegara. Desa ini menempati lahan dengan luas total mencapai 3,12 km². Berdasarkan data komposisi lahan di tingkat Kecamatan Pagentan, sebagian besar wilayahnya atau sekitar 88,75% merupakan lahan tegalan atau kebun. Sisanya terbagi atas pekarangan, hutan dan penggunaan lainnya, yang menegaskan karakter agraris yang melekat kuat pada desa ini.
Batas-batas wilayah Desa Plumbungan secara spesifik dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Pagentan. Meskipun data batas definitif antar-desa memerlukan pemetaan partisipatif lebih lanjut, interaksi sosial dan kegiatan masyarakat menunjukkan kedekatan geografis dengan desa tetangga seperti Desa Karekan. Secara lebih luas, posisi Desa Plumbungan berada dalam lingkup Kecamatan Pagentan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pejawaran dan Wanayasa di sebelah utara, Kecamatan Madukara di sebelah selatan, Kecamatan Wanayasa dan Pejawaran di sebelah barat, serta Kabupaten Wonosobo di sebelah timur. Lokasi ini menempatkan Plumbungan pada jalur yang cukup strategis di area Banjarnegara bagian utara.
Dari sisi demografi, merujuk pada data yang dirilis oleh pemerintah desa melalui situs resminya, jumlah penduduk Desa Plumbungan tercatat sebanyak 2.473 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.265 penduduk laki-laki dan 1.208 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 3,12 km², maka kepadatan penduduk di Desa Plumbungan yaitu sekitar 793 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang moderat untuk sebuah wilayah perdesaan, di mana sebaran penduduk tidak terpusat di satu titik namun menyebar di beberapa dusun atau kelompok pemukiman. Struktur penduduk ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam perencanaan pembangunan, terutama terkait penyediaan layanan dasar dan alokasi sumber daya.
Pemerintahan dan Visi Pembangunan
Roda pemerintahan di Desa Plumbungan dijalankan oleh sebuah struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berdasarkan catatan administrasi, jabatan Kepala Desa Plumbungan diamanahkan kepada Djukri Sadiharjo. Bersama jajaran perangkat desa lainnya, pemerintah desa bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Kantor pemerintah desa yang beralamat di Jalan Raya Plumbungan menjadi pusat pelayanan dan koordinasi seluruh kegiatan pemerintahan.
Visi dan misi pembangunan Desa Plumbungan tidak terlepas dari arah kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah di tingkat yang lebih tinggi. Pemerintah desa bekerja selaras dengan visi Kecamatan Pagentan dan visi Kabupaten Banjarnegara periode 2023-2026, yaitu “Banjarnegara Maju Berbasis Pertanian”. Misi ini diterjemahkan ke dalam program-program kerja yang bertujuan mewujudkan masyarakat yang berkualitas, sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia, dengan tetap menghargai nilai-nilai luhur agama dan budaya.
Implementasi dari visi tersebut terlihat dari berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah desa. Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Desa Plumbungan tercatat aktif menggelar berbagai kegiatan sosialisasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Beberapa di antaranya yakni sosialisasi mengenai stunting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, kampanye gempur rokok ilegal, sosialisasi mengenai tiga dosa besar pendidikan di SDN 1 Plumbungan, hingga penyuluhan tentang cara bijak menggunakan gawai di era digital. Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan fungsi pemerintahan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga edukatif dan proaktif dalam merespons isu-isu sosial kontemporer.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur
Sektor pertanian merupakan pilar utama yang menopang perekonomian Desa Plumbungan. Dengan lahan tegalan yang mendominasi, mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya pada kegiatan budidaya tanaman. Komoditas yang dikembangkan bervariasi, menyesuaikan dengan kondisi iklim dan kontur tanah di dataran tinggi. Meskipun belum ada data spesifik mengenai produk unggulan yang menjadi ikon desa, potensi pengembangan tanaman hortikultura seperti sayur-mayur, buah-buahan, hingga tanaman perkebunan seperti kopi atau kapulaga sangat terbuka lebar. Tantangan utama yang dihadapi ialah peningkatan kualitas sumber daya manusia petani agar mampu menerapkan teknik budidaya yang lebih modern dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Untuk mendukung potensi tersebut, pembangunan infrastruktur menjadi agenda prioritas. Salah satu capaian paling signifikan bagi masyarakat Desa Plumbungan yaitu terwujudnya proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada tahun 2023. Proyek yang didanai melalui APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp350 juta ini berhasil mengatasi masalah kesulitan air bersih yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Sebelumnya, warga harus menempuh jarak ratusan meter untuk mendapatkan air. Kini, air bersih telah mengalir melalui pipa hingga ke rumah-rumah warga, yang secara langsung dirasakan manfaatnya oleh sedikitnya 80 kepala keluarga. Proyek ini tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan dan sanitasi lingkungan, tetapi juga meringankan beban kerja domestik warga.
Saat berkunjung untuk meninjau proyek tersebut pada Juli 2023, Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ganjar Pranowo, menyatakan pentingnya kemandirian desa dalam penyediaan air bersih. "Kita cari sumber mata air seperti di desa ini ternyata jarak 500 meter ada sumber mata air. Maka kita berikan bantuan dari Pemprov, kemudian kita tarik ke desa, dan beberapa RT bisa mendapatkan air bersih," ujarnya. Ia juga mendorong agar keberadaan sumber mata air dijaga kelestariannya melalui peraturan desa (Perdes) tentang konservasi.
Selain SPAM, infrastruktur lain yang menjadi perhatian ialah pembangunan Gedung Olah Raga (GOR). Pembangunan fasilitas ini bertujuan untuk menyediakan ruang bagi kegiatan olahraga dan aktivitas komunitas lainnya, khususnya bagi generasi muda. Meski pembangunannya sempat menjadi bahan diskursus di tengah masyarakat terkait nilai anggaran dan hasil fisik bangunan, keberadaan GOR ini menunjukkan adanya alokasi dana desa untuk fasilitas publik yang mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang non-akademik.
Kehidupan Sosial dan Komunitas
Kehidupan sosial di Desa Plumbungan diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih kental. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan komunitas yang berjalan di desa. Di luar kegiatan formal yang diinisiasi pemerintah desa, masyarakat memiliki wadah interaksi sosial melalui kelompok-kelompok informal. Salah satunya ialah adanya klub sepak bola "Driver Plumbungan FC", yang menunjukkan adanya gairah di bidang olahraga dan menjadi sarana pemersatu antarwarga, terutama kaum muda.
Di bidang kesehatan, pemerintah desa secara rutin mengadakan program senam sehat dan pengecekan tekanan darah gratis untuk para lansia. Program ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan kelompok usia lanjut, memastikan mereka tetap bugar dan kondisi kesehatannya terpantau. Keaktifan kader-kader kesehatan desa menjadi ujung tombak suksesnya program-program semacam ini.
Secara budaya, Desa Plumbungan merupakan bagian dari masyarakat Jawa dengan adat dan tradisi yang dipengaruhi oleh budaya Banyumasan. Meskipun tidak tercatat adanya kesenian spesifik yang khas dari desa ini, tradisi umum seperti perayaan hari besar keagamaan dan upacara adat lainnya tetap dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat. Lokasi desa yang berada di jalur menuju beberapa objek wisata di Kecamatan Pagentan, seperti Air Terjun Sikopel, memberikan peluang bagi Plumbungan untuk turut serta dalam pengembangan pariwisata daerah, misalnya dengan mengembangkan potensi kuliner lokal atau kerajinan tangan sebagai buah tangan bagi wisatawan yang melintas. Dengan terus berbenah dan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki, Desa Plumbungan berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.